Judul Buku: Madrasah Pesisir: Identitas dan Adaptasi di tengah Arus Globalisasi
Penulis: Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag.
Penerbit: Fatawa Publishing
Hal krusial dari buku ini adalah: Pertama, madrasah di pesisiran Jawa tumbuh dan berkembang di tengah dinamika kebudayaan pesisiran, sedemikian rupa sehingga madrasah di pesisiran Jawa memiliki ciri khas atau karakter unik, yang berbeda dan dibedakan dengan lembaga pendidikan di luarnya. Madrasah di pesisiran Jawa memiliki empat karakter utama yaitu: 1) Madrasah di pesisiran Jawa merupakan lembaga pendidikan berbasis pada ideologi Ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau Aswaja (ideological identity). 2) Madrasah di pesisiran Jawa berbasiskan pada kepercayaan dan partisipasi masyarakat (social capital identity); 3) Madrasah di pesisiran Jawa merupakan lembaga pendidikan populis (populace identity); dan 4) Madrasah di pesisiran Jawa merupakan lembaga pendidikan yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dengan kyai (kyai based identity). Kedua, strategi adaptasi yang dilakukan oleh madrasah di pesisiran Jawa dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk yaitu :1) Strategi reproduksi (reproduction strategy) yakni berupa Madrasah di pesisiran Jawa menempatkan pembelajaran agama (tafaqquh fi al-din) sebagai penangkal dan penyaring serta melawan dampak-dampak negatif globalisasi, sehingga tafaqquh fi al-din menjadi sesuatu yang sangat krusial dan niscaya bagi madrasah di pesisiran Jawa, dan 2) Strategi adopsi inovasi (inovation-adoption strategy) berupa penerapkan pendidikan berperspektif global. Strategi-strategi tersebut sebagai perwujudan dari prinsip al-muhafazah ’ala qadim al-salih wa al-akhzu bi al-jadid al-aslah.
Buku ini, secara keilmuan, berkontribusi pada konstruksi teoritik (theoretical construction) budaya pendidikan madrasah pesisiran yakni tentang karakter/identitas dan strategi adaptasi madrasah di pesisiran Jawa di tengah perubahan dan perkembangan zaman (globalisasi).
Sedemikian rupa, sehingga buku ini sangat penting (crucial) dibaca oleh mahasiswa (S.1/S.2/S.3 Pendidikan/ Sosoiologi/Antropologi Pendidikan), guru, dosen, masyarakat pemerhati/pengamat/peneliti pendidikan, pemegang kebijakan pendidikan (Kemenag/Kemendikdasmen).
0 Comments